Seperti yang diungkapkan jika Valentine tak harus dirayakan berdua dengan kekasih.
Aku sendiri siap merayakan Valentine bersama Mama karena kebetulan ………….
Pagi itu tepatnya senin 13 Pebruari 2015, pk 09.00 pesawat Ibu mendarat di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, kota tempat saya kost yang belum 2 tahun.., saya memilih kota ini karena minat study saya jauh lebih baik , dibandingkan di perguruan tinggi kota lainnya termasuk kota kelahiran saya di Jakarta.
Selama saya di Yogya..jarang sekali saya ke Jakarta, padahal hanya ditempuh dengan 40 menit penerbangan.., kangen rasanya cepat2 menemui Ibu yang yang berkunjung kekota kostku sekarang ini.
Dari anjungan ruang kedatangan , kulihat Ibu turun dari pesawat melalui pintu depan kiri, Ibu yang pertama turun melaui anak tangga pesawat, sangat Anggun dengan Pakaian Blus Motif Batik warnah cerah berlengan panjang dengan stelan celana panjang polos yang agak ketat, ,mamakai Kacamata Hitam yang sangat kontras dengan kulit wajahnya yang putih, berjalan memasuki ruang kedatangan sambil menarik koper yang agak kecil cukup sekedar perjalanan 1 hari bagi seorang Wanita seperti Ibu.
Kunjungan Ibu kali ini untuk menghadiri seminar dan pegelaran Model Batik 2015 disalah-satu hotel berbintang 5 Yogyakarta. Sebagai Direktur dan Pemilik , Ibu mewakili perusahaannya sebagai Nara sumber , karena perusahaan Ibu sangat maju dan berlembang dan dikenal dimanca negara
Kusambut, kusalami dan Kucium Tangan Ibu yang halus dan Ibupun membalasnya dengan kecupan dikeningku.., bangga rasanya menjemput Ibuku yang sangat Cantik dan Anggun, kecantikan melebihin teman perempuan sebayaku, tetapi sediki malu karena saya diperlakukan seperti anak kecil saja, Cium dikening ..padahal umurku sudah menjelang 20an, untunglah disekelilingku tidak ada teman2 atau orang yang mengenaliku.
Kuraih Koper Ibu, dan ibupun melepaskannya sambil menggandeng dipinggangku.., seperti yang dilakukan ketika kami masih di Jakarta mengantar Ibu ke Mal atau berjalan2..,
“Ma !!, Ar malu digandeng kayak anak kecil seperti ini”‘ kataku sambil berusaha melepaskan lengan kirinya yang melingkar dipinggangku,”Gak apa sayang!!, Mama kangen sekali sama kamu, tapi kok kamu jadi..hitam kayak negro aja”, jawab mama sambil mengencangkan gandengannya dan merapatkan tubuhnya ..,”Cepatan Ar, antar ya! mama ke Hotel…, mudah2an Mama belum terlambat”.
“Jam berapa Mama presentasi??, Tanyaku sambil berjalan ketempat Parkir Mobil yang kusewa 2hari, “Jam 10″ jawab mama singkat,”Pas lah Mama!!,dari sini hanya 15 menit”kataku juga singkat.
Setiba dihotel tujuan, Mama langsung bergegas turun dan memintaku untuk menemaninya ke Lobby, dan diresepsionis mama hanya mengeluarkan Kartu Namanya dan meminta dipersiapkan Kamar yang telah diboking dari jakarta, lalu berbalik kepadaku sambil mengecup keningku sejkali lagi dan katanya” Ar, Sayang!!..tunggu mama dikamar ya!!, Mama presentasi cuma 2 jam, setelah itu Antar Mama jalan2 ya!!”, “Tapi Ma!!, Ar Mau menyelesaikan kuliah siang ini” kataku, “terserah kamu sayang, tetapi antar dulu kopor mama kekamar ya!!” kata mama sambil berjalan menuju ruang Seminar,tanpa menungu lagi jawabanku.
Setelah Mama menghilang dari penglihatanku, saya menuju kamar Mama yang telah dipersiapkan, “Wow kamar yang sangat mewah..dibandingkan dengan kamar tempat kostku selama ini, malas rasanya kuliah hari ini, biarlah saya tunggu saja Mama disini sekalian nanti membawa mama jalan2 melihat Kota Yogya dan sekitarnya, kataku dalam hati sambil loncat kepembaringan yang sangat empuk dan sejuk.
Entah berapa lama , tiba2 terbayang wajah mama..yang selama ini tidur sendirian sepeninggal Papa tiga tahun lalu, Sewaktu Kami di Jakarta, saya dan Kakaku Maya setahun lebih tua dariku, sering kekamar Mama untuk menghiburnya sampai mama tertidur,tetapi setelah saya kuliah di Yogya dan kesibukan kakak, tentulah mama selama ini hanya tidur sendirian.., timbullah rasa kasiahan ku pada Mama..,”OK mama , saya akan menghiburmu, membahagiakanmu dan menemanimu jalan2 selama mama di Yogya, walaupun hanya sehari.
Tiba2 HPku berdering , dering peringatan “Valentine Day*, dan teringat pada teman Sekuliahku “Alda”,Nina, Riya……….. cewek2 primadona kampusku, kuakui bahwa mereka itu cantik, manis..dan ingin rasanya selalu bertemu dengan mereka, dan kutahu pula bahwa mereka itu belum mempunyai pacar, sebatas pernyataannya, diluar kampus kami berempat selalu bersa-sama namun tidak ada satupun diantara mereka yang paling istimewa bagiku, mereka kalah jauh dibandingkan dengan mama…Oh Mama, teringat Mamaku,yang telah melahirkanku dan mengasihi, mencintaiku dan menyayangiku melebihi segala2nya, bukankah jauh lebih baik Valentine Day esok hari , hari berbagi kasih sayang akan kuhabiskan waktu bersama mama, walaupun sebenarnya Valentine Day hanya diperuntukan bagi sepasang kekasih… dan akhirnya saya SMS ibuku “Happy Valentine Day..mama !!”…lalu tertidur di Kamar Mama.
Aku terjaga sampai setengah tujuh malam..dan kulihat Mama juga masih tertidur walaupun sudah menyalin pakaiannya dengan pakaian tidur yang cukup tipis yang menampakan BH dan CD yang samar-samar bewarna Pink..Mama tertidur miring menghadap kewajahku, dengan lelapnya disampingku, Aku Heran kapan Mama masuk kamar dan bagaimana caranya , padahal kunci kamar berupa chips ada tergeletak diatas meja rias Kamar Hotel, Rupanya Mama Enggan membangunkanku dan menggunakan Kunci duplikat dari Manager Hotel.
Kutatap wajah Mama dalam keadaan tertidur, Lentik bulu matanya masih terhias lenngkung rapi saling merapat menambah keindahannya yang walaupun kedua kelopak Matanya saling menutup.
Hidung imut yang Mancung tertata sempurna melengkapi keindahan Mulut dan bibi yang tipis merekah basah yang samar-samar memancarkan sisa bekas pemerah bibir dengan sedikit tidak merata, Pastilah mama mengecup keningku sebelum mama ikut tertidur. Tiba2 kuusap dengan jari telunjukku pada keningku tempat biasanya mama mengecupnya, Memang lipstik yang mama gunakan terbilang mahal ,tidak berbekas dan secara refleks ujung telunjuk jariku yang kugunakan mengusap bekas kecupan mama kubasahi sedikit dengan ujung lidahku dan kuoles kebibir mama untuk maksud meratakan Lipstiknya perlahan-lahan, dan ternyats tidak ada reaksi dari mama.
Perlahan2 kudekati tubuh mama sambil menyingkap sedikit selimut yang menutupi setengah tubuhnya…wow..kini tampak jelas BH yang mama kenakan bewarna PINK berenda menopang gundukan buah dadanya yang menonjol dan mencuat. perut yang datar dibatasi dengan pinggang melekuk menambah kesempurnaan bentuk pinggul yang cukup lebar, CD yang juga bewarna PINK transparans tidak dapat menutupi area pubis yang ditumbuhi buluh halus, keserasian bentuk yang paling diidamkan oleh seorang Wanita. dan kini dimiliki olah Mama , mamaku yang sangat sempurna.
Naluri kelakianku mulai mengalahkan naluri anak kepada Ibu Kandungnya..kutaksir tubuh mamaya yang indah , kubayangkan akan memiliki pendamping hidupku seperti dan sesempurna Mama, tapi siapa ya??!, kayaknya tidak ada lagi wanita yang sesempurna selain Mama, Kubayangkan Alda, Riya, Nina..tetapi selalu wajah Mama yang membayang.. Mumpung besok , adalah hari berbagi kasih sayang , akan kubahagiakan Mama , dan mudah2an Mama bisa dan senang menerimanya… tetapi …, inikan tidak boleh …, boleh , Tidak Boleh..boleh, itulah pikiran yang berkecamuk..dibenakku saat itu…
Entah Naluri mana yang menang…, kenyataannya makin kudekatkan tubuhku ke tubuh mama dan bahu kananku sempat menindih buah dada kirinya..kukecup kening mama dan tiba2 mama mengeliat dan makin merapatkan tubuhnya dan melingkarkan lengan kirinya keleherku dan membenangkan wajahnya dibawah daguku…walau masih dalam keadaan tertidur
Jantungku makin menderu…,baru kali ini kurasakan kehangatn tubuh dari seorang wanita..dan baru kali inipula kurasakan kehangatan tubuh mama yang lain dari biasanya…
Ingin kulepaskan pelukan mama…tetapi takutnya kalau Mama terbangun..kaget… dan tidak dapat kubayangkan entah apa yang akan terjadi…, aku terdiam sejenak…dan mulailah kubelai rambut Mama yang ikal menutupi sebagian wajahnya…., refleks mama menegadahkan wajahnya…persis berhadapan dengan wajahku…, hembusan Nafas Mama yang teratur dan harum menerpa hidungku…, kurenggangkan sedikit wajahku dan dengan jari telunjuku menarik bibir bawah Mama sehingga nampaklah baris gigi yang putih dan rapi..dan sedikit memberi celah untuk menampakan ujung lidahnya…, lama sekali kuperhatikan wajahnya…sambari napsu birahi dan rasa takut yang sangat bergejolak dibenaku.., pastilah Mama dalam tidurnya menikmati belaian kasih sayang dan kehangatan cinta seorang laki2 yang telah hilang 3 tahun lalu…kasihan mama… sepertinya Mama sangat membutuhkannya…tetapi ….ach…kini bebanku bertambah lagi, rasa takut kalo mama terbangun dan takut kalo mama kehilangan kehangatan kasih sayang walaupun hanya dalam Mimpinya.., “bermimpilah Mama…yang panjang”, gumanku dalam hati…seakan akan membenarkan fikiranku untuk mengambil kesempatan mencumbui Mama selagi tidur.
Tiba2 Mama menarik tubuhku untuk menindih tubuhnya…dan sayapun nurut saja …dan meraih wajahku mendekati lebih rapat kewajahnya…dan sayapun nurut saja….dan….dan….entah keberanian yang datangnya dari mana…kukecup bibir mama dan…..dan…Sepertinya ini yang ditunggu Mama , dibalasnya ciumanku dengan mulai menyedot, …entah berapa lama kami, Saya dan mama berciuman dan saling menyedot dan mengelitik membuat ruang mulut kami menjadi satu…dan entah kapan tangan tangan-ku ini mulai melanglang ke buah dada mama dan mama pun memberikan reaksi dengan mulai menyambak rambutku dan menarik kearahnya , seakan akan tidak ingin melepaskan ciumannya, di empat lain saya pun mulai menindih selangkang mama persisis diatas Vaginanya dengan Pionku yang mulai mengeras..walaupun pionku dengan Vaginanya dibatasi dengan Celanaku dan baju tidur Mama, dan mama pun mulai mengoyangkan pinggulnya ….nafas mama mulai tidak teratur..apakah karena birahinya mulai bergejolak kembali atau ia mulai terjaga…, saya tidak perduli …apa yang saya telah lakukan dengan mama dan usahaku kulanjutkan kebagian dadanya…, mula2 kusingkap perlahan baju tidurnya lalu menelusuri dan menarik BHnya dan tersembullah gundukan buah dada Mama yang cukup besar dan kenyal bertahtakan puting kemerahan dipuncaknya , mama makin kelelap dalam tidurnya, napasnya makin memburu dan tanganku pun mulai bermain turun ke pinggangnya dan terus turun ke pubisnya dan … tiba2…plok….plok…Mama tersadar …dan menamparku dua kali namun tidak berusaha melepaskan pelukanku,tamparan mama tidak keras tetapi cukup membuatku kaget dan menghentikan kegiatan tanganku di buah dadanya..dan Pubisnya “inikah hadiah valentine untuk mama yang kamu maksudkan Ar!!??’ tanya mama, “Bukan Ma!!, Ar berani berbuat karena Mama tadi yang memulai memeluk Ar, dan Ar tidak tahan , mama tidak marah kan??” , Mama terdiam lama sekali…sambil memejamkan matanya , tetapi tidak juga berusaha melepaskan diri dari pelukanku, malah kurasakan pelukannya makin kuat ”tidak apa Ar, ini bukan kesalahanmu” kata mama singkat ” Antar mama ya ke Gallery Batik Malioboro sebentar jam 7 Malam” sambungnya, “Ia Ma” jawabku singkat. sambil berusaha melepaskan pelukanku dari tubuh mama, dan mamapun hanya tersenyum sambil membenahi baju tidur dan BHnya yang telah brantakan karena perbuatanku , “Mari Ar bantu ,Ma!!” kataku menawarkan diri , “ Gak usah sayang.., mama kan tau apa maumu, ntar sepulang dari Gallery, mama nemani kamu semalaman untuk hadiah Valentine , nah pergi sana, mama mau mandi!!”
Sewaktu Mama di Kamar Mandi , kubayangkan perbuatan kami berdua tadi, berpelukan dan berciuman dengan Mama , oh…alangkah nikmatnya hidup ini seandainya saya bisa membahagiakan Mama , memenuhi kebutuhannya walaupun hanya dalam mimpinya dan bila perlu .., terlebih lagi bila dalam keadaan sadar,… tapi kenapa sewaktu Nafsu birahi Mama mulai bergejolak, ia lalu menamparku??, ohhhh goblok kamu Ar…, kataku dalam hati, “itukan tamparan sayang dan buktinya Mama tidak marah dan tidak berusaha melepaskan pelukannya, ohhhh Ar sangat goblok, bego …membuang kesempatan Emas yang mungkin tidak akan terulang lagi kalau Mama dalam keadaan Sadar.., tapi…tapi… kenapa Mama menjanjikan Hadiah Valentine semalam suntuk ???, tak terasa saya pegang pionku yang mulai kencang dan membesar…dan kubayangkan mama kupeluk, kucium dan kucumbui dalam keadaan telanjang bulat dan ku….ku…ahhh, saya tidak berani membayangkannya dalam keadaan sadar apalagi Mama adalah Ibu Kandungku…
Tiba2 “ Gantian Mandi Ar, Mama uda selesai” , kata mama sambil membuka Kopornya untuk menyalin pakaian yang dibawahnya dari Jakarta, “Ar gak punya pakaian Ganti Ma!!” ,kataku “ntar kita singgah beli di Mall” jawab mama singkat dan tidak memberikan kesempatan untuk dibantah.
Dalam perjalanan menuju Gallery dan Mall , saya lebih banyak berdiam ..dan selalu membayangkan perbuatan kami berdua dengan mama dikamar.. ”Ar…, Kita hampir saja berbuat kesalahan yang sangat besar, dan itu tidak boleh terulang lagi” kata Mama memulai memancing pembicaraanku, “Perbuatan yang mana Ma!!” tanyaku berlagak bego,”Itu lho…dikamar , kamu memeluk dan menciumi tubuh Mama”, “Itukan Mama yang memulai” kataku sambil menambah konsentrrasi nyetir mobil, “Memang itu kesalahan Mama, lagi pula waktu itu Mama sementara tertidur, dan justru seharusnya Kamu Anak kesayangan Mama , melindungi dan menjaga Mama”, Waaa..dowwwwwww berat neeh permintaan mama. Lama sekai saya terdiam “Tapi Mama kan menikmatinya dan Ar tidak tahan dipeluk kaya gitu.., apalagi yang peluk ..eh..itu..anu…yang ..wanita yang sangat cantik ” jawabku ngeluntur..
“Betulkah sayang !!Mama Masih Cantik??, Mama kan udah tua !!” tanya mama tersenyum manis…manis…sekali, “Mama tidak saja Cantik tapi Cantik Banget!!!, and Mama tidak kelihatan tua tapi…makin dewasa banget…dibandingkan pimadona Kampusku..sumpah deh” kataku merayu… dan memang itu kenyataannya, Mama makin tersipu2 dan terdiam..
Sewaktu di Mall, Mama memilihkan 3 stel pakaian santai yang mahal banget dan saya hanya memilih satu stel yang sederhana, “Neh…coba kamu pakaian ini..kalo semua pas ambil aja!!”, kata mama sambil menyerahkan pakaian pilihannya.
Sepertinya Mama tau betul kesukaanku, semua sangat pas dan serasi dan sayapun menyukainya dan satu stel saya uda pake langsung menggantikan pakaian yang uda saya pake dari pagi.
Setiba dimobil Mama tanya “Kamu senang dengan piihan Mama??”, ” Pas banget Ma!!” kataku singkat, “Itu hadiah Mama pra valentin sayang!! dan kalo masih kurang minta aja ya!! sama mama”, “Betulkah Ma!!, Bolehkah Ar meminta satu Hadiah istimewa lagi??”, ” Mintalah sesuatu dan pasti Mama penuhi” katanya singkat dan sangat meyakinkan, dan saya pun terdiam pura2 memikirkan permintaan hadiah yang sangat istimewa tersebut, lalu kuberanikan untuk meminta dan mudah2an mama tidak marah ”Bolehkah Ar Mencium Mama sebagai hadiah istimewanya, ma!!??” ” , mama dengan santainya menjawab “Bukankah kamu setiap saat boleh mencium mama dikening atau di tangan mama??”, “Tapi Ar … pingin mencium Mama di Bibir” kataku sedikit gemetar dan ragu2, Mama terdiam sejenak dan lanjutnya “Ar sayang , kalo itu gak boleh, lagian dikamar hotel kan Ar udah mencium Mama” katanya sedikit emosi.., entah pikiran setan dari mana yang mendoronku untuk lebih berani dan merayu mamaku, ” tapi waktu itu Mama dalam keadaan tertidur, dan waktu itu Mama sertai 2 kali tamparan yang sakit sekali..dipipi Ar” kataku sambil pura2 meringis, memegang pipiku bekas tamparan Mama, “Udah lah Ma!!, kalo mama tidak mau, berarti mama mengingkari janji Mama” kataku sambil meraih kunci mobil untuk bersegera berangkat meninggalkan parkiran Mall, “Bukan Mama inkar janji !!, tetapi Mencium dibibir Mama, gak boleh sayang!!, lagi pula ntar kita diliat orang” kata Mama sambil meraih pipihku agar wajahku menghadap ke wajahnya, kulihat wajah mama dalam kegelapan bersemu merah dan sangat cantik dan menggoda naluri kelakianku, ” Sekalipun tidak boleh tapi apasalahnya kalo mama mau dan tidak ada orang yang bisa melihat kita, Ma !!’ kataku ngambek dan mulai mengeluarkan jurus rayuan saktiku, dan akhirnya luluh pertahanan Mama “tapi Ar,…sebentar aja ya sayang!!!” katanya sambil memejamkan matanya , Cup….mmmmbbmm..
Mula2 kukecup kening mama..dengan lembut dan perlahan lahan turun kehidungnya… dan turun lagi ke Bibirnya, Mata mama masih terpejam dan bibirnya terkatup rapat, saya tidak ingin mencium mama dalam keadaan terpaksa seperti ini, kujilati bibir mama dengan unjung lidahku, mula2 bibir atasnya dan turun kebibir bawahnya, dan bibirnya masih tertutup rapat , malah lebih rapat lagi, pikiranku makin kotor, tidak peduli apakah dia Mamaku yang jelas , kalo memang mama tidak bersedia saya cium, tentulah sedari tadi dia menolakku, saya tahu Mama orangnya sangat tegas dan saya tau juga bahwa saat ini mama bertaruh antara tidak boleh berciuman dengan anak kandung dan nafsu birahinya yang mulai berkobar. Kulingkarkan lengan kiriku kelehernya dan sedikit kurenggangkan wajahku dan “Mama sayang sama Ar??” tanyaku mengharapkan mama membuka mulutnya untuk menjawab ” Mama sayang sama Ar tapi….tidak boleh …” hanya sampai disitu kata2 mama dan kesempatan sewaktu mama membuka mulutnya , kusisipi lidahku dan menyedotnya…, dan mama pun ikut2an menyedotnya…, tangan kananku mulai meraih pipihnya agar ciumanku tidak terlepas dan mamapun mulai menyambak rambutku…, perlahan2 lidahku menggelitik lidahnya dan mamapun berbuat seperti itu, oh…mmmm, nafasku dan nafas mama makin tidak teratur…, dan sepertinya mama ingin menikmati..dengan menarik tubuhnya untuk berbaring , sayapun mengikutinya dengan merebahkan tubuh mama tetapi tidak melepaskan ciumanya…
Lama sekali kami berciuman menindih tubuh mama di jok depan didalam mobil…dan entah kapan tanganku ini sudah menyusup dibawah baju mama dan menelusuri buah dadanya…mama makin kesurupan..dan binal menyambut tanganku dan…ach..ach…rupanya mama akan orgasme..dia juga mulai mencakar punggungku sambil menggoyangkan pinggulnya akibat desakan dan tekanan selangkangku, tiba2 ada sorotan lampu mobil dari depan …membuat kami berdua terhenti sejenak, kubisikan perlahan2 “jangan bangun Ma!!, ntar kita terlihat mereka:, mama hanya mengangguk dan melanjutkan ciuman kami tetapi tidak lagi seseru tadi. Sesaat kemudian “sudahlah Ar..!!, kamu jangan menyiksa Mama seperti ini”, “Ia Ma.., terimah kasih hadianya” kataku sambil menstater mobil sewaanku meninggalkan pelataran Parkir Mall.
Dalam perjalanan , Mama lebih banyak bersikap diam , berbeda sewaktu kami baru saja meninggalkan Hotel. Di Gallery Batik , mama mempersingkat kunjungannya, walaupun tidak lama , tetapi hampir seluruhnya pelayan Gallery termasuk Bossnya yang juga terbilang Cantik, berdecak kagum melihat kecantikan Ibu , bukan karena Ibu termasuk pemegang saham terbesar di Galery tersebut, tetapi karena Ibu selalu tersenyum manis sambil memberikan arahan untuk peningkatan kinerja mereka.
Lain halnya sewaktu kami Makan Malam disalah satu restoran bertaraf internasional, Mama mengetahui banget fungsinya sebagai Ibu Rumah Tangga, Mama memilih 14 jenis masakan yang dihidangkan satu persatu dan dikiri kanan kami dilayani pula oleh 2 pelayanan, tak henti2nya menjelaskan fungsi makanan dan cara membuatnya hidangan tersebut , mama juga rajin bertanya, walaupun sebenarnya ia sudah mengetahui, Mama seakan akan sudah melupakan kejadian dipelataran Parkir Mall. Yang sangat terkesan sewaktu si pelayanan menjelaskan salah satu fungsi makanan yaitu dapat menambah dan mempertahankan gairah bercinta, mama pun serius mendengarkan dan sekali-kali melirik dan tersenyum manis kepadaku “Siapa yang paling baik mengkonsumsinya untuk mendapatkan efek yang maksimal” tanya mama disela-sela penjelasan si Pelayan, “Karena Ibu masih mudah dapat mengkomsumsinya 1/4 porsi dan sudah dapat menghasilkan efek yang tak terduga” ,” wowww !!” kagum mama , dan sipelayan langsung melirikku sambil tersenyum dan berkata ” Untuk Bapak , lebih banyak , lebih baik ” ha…ha..hk..hk…, gelak tawa kami meledak dan tiba2 Mama menoleh kepadaku dan berkata “Pah!!!, itu , habisin makanannya supaya tahan lama !!!”, cussssssss!! entah bagaimana perasaanku waktu itu mambayangkan Mamaku yang melahirkanku memanggilku dengan “Pah…” dan secara refleks juga saya menjawabnya ” Ia Ma!!, tapi Mama tanggung jawab lho !! kalo Papa ngak bisa tidur sampai Pagi”, sekali lagi tawa kami meledak…- ledak bahagia.
Kami kembali ke Hotel , setelah kurang lebih 3 jam menghabiskan 14 jenis menu direstoran tersebut sambil bercanda , Tepat jam 11 malam , kami tiba di hotel dan tampaknya lobby hotel mulai diramaikan dengan pasangan anak muda mudi menyambut puncak Valentine Day 14 Pebruari …. Sebenarnya Mama mengajaku ke ruang Music Live sambil menunggu pukul 12 tepat tengah malam,tetapi saya tolak ajakan mama “ Ar Mau istirahat sebentar Ma!!, Capek”, “Katanya mau ditemani semalam suntuk, Jangan2 efek makanannya udah mulai bekerja” ngeledek Mama, “Tidaklah Ma!, Ar biasa kok makan gituan malah 3 porsi, tapi nggak ada reaksi !” balasku, sebenarnya bukan efek makanan yang membuatku berfikiran aneh, tapi sambutan mama direstoran tadi, pastilah mereka beranggapan kami ini suami isteri yang baru aja menikah, berfikir sampai disini, pionku makin gelisah dan kepala ini serasa nyut-nyut, ” OK sayang, terserah kamu lah, pokoknya malam ini Mama siap menemani kamu sampai sebelum mama pulang besok jam 12 siang”.
Kami bergegas kekamar melalui lift karena kamar Mama dilantai 10 ….
Dalam Lift kupeluk Mama dari belakan , kulingkarkan lenganku di pinggang dan diperutnya ,dan mama tidak membuat Reaksi, hanya sedikit menyandarkan kepalanya di dadaku .berkata singkat” Sabar sayang, ntar di Kamar Kamu bebas peluk Mama sambil kita beristirahat”, kubalikan tubuh mama menghadapku dan mamapun meraih pinggangku dengan melingkarkan tangannya , membuat tubuh kami berhadapan dan berpelukan, ”Direstoran Mama menyapa Ar dengan kata PAH..,Ar reseh sekali Ma!!” kataku sambil mengencangkan pelukanku sehingga tubuh kami berdua sangat lengket kecuali Wajahku dengan wajah Mama, “Itukan cuma Sandiwara Sayang, lagi pula sebentar lagi kamu kan akan jadi Papa beneran!!” kata mama tersenyum menunggu reaksiku, “Sebentar kapan Ma??” tanyaku ragu2, dan dan dalam hati kubayangkan apakah sebentar dikamar mama akan menjadikanku Papa benaran?, oh…mama , engkau sangat mengetahui keinginan Ar, pikirku melayang2 dan kotor, dan pingin rasanya kucium bibir mama dilift itu tetapi “Ting..Ting” , bell lift berdering tanda kami telah tiba dilantai 10..
“Itu lho, si Andini, anaknya Pak Tri sahabat almarhum ayahmu, iseng2 pernah nanyaiin kamu” kata mama sambil melangkah keluar dari lift,”Tidaklah Ma!!, Andini-kan udah punya pacar, lagian jangan dijodo-jodoin anak mama”, kataku menolak, “Apa Andini kurang cantik buat kamu??”, “Cantik banget ma !, tetapi masih kala dibandingkan dengan Mama” kataku mulai menggoda, “Hush…anak nakal, mana boleh dibandingkan dengan Mama”, kata mama sambil menggandeng di pinggangku menuju kamar.
Pintu Kamar Mama terbuka dan langsung menghempaskan tubuhnya di springbed yang sangat empuk “Jangan Lupa dikunci pintunya sayang” kata mama memperingatkan , dan sayapun segera menuju pembaringan , dimana mama sudah menantikanku.
Kulihat Mama masih dengan pakaian seperti waktu kami berjalan-jalan hanya saja satu kancing baju bagian atas yang sudah dilepas dan menampakan sedikit gundukan buah dadanya dengan kulit yang putih mulus, ” Peluk Mama dari belakan aja ya Ar, sambil beristirahat “, “Ia Ma” kataku singkat seperti kucing yang nurut aja setelah dihidangkan seekor ikan goreng yang sangat lezat, sambil berbaring Kupeluk Mama dari belakan dan kusisipkan lengan kiriku dibawah ketiaknya dan mama pun menyambutnya dan merapatkan ke dadanya, terasa hangat gundukan buah dadanya walaupun masih dibatasi dengan baju mama. Kucium tengkuknya yang halus dan harum, ”Jangan dicium Ar, ntara Mama terangsang” kata mama sambil tangan kirinya mendorong wajahku menjauh tengkuknya
Kesempatan ini tidak kusia-siakan, tangan kiriku yang awalnya dipeluk dan dirapatkan ke dadanya kini tebebas dan kugerakan untuk meramas Buah Dadanya, Pikiranku makin kacau, nafsuku yang sudah bergejolak rasa tidak bisa dibendung lagi…, mama berbalik terlentang , dan langsung saja kusergap dengan menindih tubuhnya dan kulemot mulut mama ” Ma!!, Ar pingin cium seperti di parkiran tadi Ma”., “Owww…, hanya itu kata mama yang sempat keluar dari mulutnya yang imut .., Kupegang kedua pipinya agar ciumanku tidak terlepas, Mama meronta pasrah dan ahirnya mama pun mengalah dan ikut menyedot lidahku…, lama…lama sekali kami berciuman dn bergumul menikmati indahnya dan nikmatnya bertukar ludah…, saling menggelitik, nafas kami mulai tersengal-sengal…, tangan mama mulai menarik kaosku dan menyusupkan dan mencakar belakangku…dan sayapun mulai melepaskan kancing bajunya dan menyisipkan tanganku dibawah BHnya.., terasa buah dadanya yang sangat kenyal, hangat dan …mama pun makin menggeliat sambil menarik lepas kaousku dan sekaligus membantu usahaku untuk melepaskan bajun dan BHnya, kini kami Anak dan Mama telanjang setengah badan saling bergelut berciuman penuh nafsu birahi….
Entah kapan posisi mama sekarang melintang diatas springbed, kepalanya terjurai bersama rambutnya yang sudah acak2an dipinggir springbed, kutelusuri ciumanku mulai dari dagunya yang lancip, turun kelehernya dengan sedikit isapan dikulitnya “Jangan Ar.., Mama malu diliatin bekas ciumanmu sayang”, saya tidak peduli lagi dengan sedikit gigitan yang meninggalkan bekas memerah dikulit leher mama yang halus dan putih..kulanjutkan kebagian buah dadanya yang makin kenyal…kuplintir putingnya dan kuisap , :”Owwwww Ar, jangan menyiksa mama sayang” .., “Ar juga tidak tahan Ma!!!” , tanganku mulai melucuti celana panjang sekalian CD mama dan kuelus buluh pubisnya , bibir vaginanya yang telah basah lalu menyisir dindingnya ..”Auwwwww…Ar” erang mama kesurupan sambil mengencangkan dinding vaginanya , terasa tanganku berdenyut oleh jepitan yang basah berlendir dan hangat. Mamapun dengan sangat cekatan meraup pionku dengan tangan kirinya, serta tangan kanannya berusaha melucuti celanaku dengan cepat….. singakat kata aku dan mama sudah telanjang di atas ranjang sambil terus kucium mama, dan setelah beberapa saat aku berciuman dengan mama dan puas menikmati tubuh mama dengan bibirku, tiba-tiba mama bangun, dan langsung menghisap kontolku yang sudah semakin tegak menantang. “Ohhh mam enak sekali...mama pintar banget nyepong,,,ahhhh mah..Arr suka banget”desahku sambil kali ini mengelus dan membelai rambut mama dengan posisi mama masih tetap mengoral. Yang bikinn aku semakin terangsang adalah pandangan mata mama kepadaku ketika mama masih tetap mengoral. Mama mengoral sambil pandangannya tetap ke arah mataku, dan tatapan mama sangat nakal dan binal. Akupun semakin tidak tahan dibuat oleh mama, dan nafsuku saat itu semakin memuncak. Tak lama aku melepaskan oral-an mama dan membalikkan tubuh mama, sehinngga kini posisinya tubuh mama ada di bawah sedang aku ada di atasnya. Aku kemudian melebarkan kedua kaki mama, dan tanpa basa-basi langsung mengarahkan kontolku ke dalam vagina mama.
“Ohhh...Arr...jangan sayang...jangan dimasukkan...ini ta...ahhhhhhh” desah mama elum sempat menyelesaikan omongannya kontolku langsung sudah menghujam dengan keras vagina mama. Sepetinya mama mukai menyadari bahwa apa yang dilaukannya adalah salah, dan kulihat kali ini mama kembali memberontak melakukan perlawanan, namun arena tenagaku lebih besar, tetap saja mama tidak bisa berbuat apa-apa. Dan entah mengapa, semakin mama banyak melakukan perlawanan, aku semakin bernafsu dengan mama, bahkan mama sempat menampar pipiku saat itu, namu aku justru semakin suka. Aku tetap menggenjot vagina mama dengan kontolku yang sudah semakin keras, dan mama juga semakin mendesah sambil kali ini air mata mama mulai membasahi pipinya dan mama saat itu masih tetap melakukan perlawanan untuk melepaskan pelukanku.
“Ahhhh...ahh...ah...ukh...ahh...Arrr...jangan sayang...Ar...ahh...mama mohon...jangan perkosa mama...ini tabu sayang” sahut mama sambil mendesah dan menangis. Namun aku tidak memperdulikannya, aku masih tetap menggenjot vagina mama dengan irama yang cukup cepat. Sekitar 15 ment aku menggenjot mama dengan posisi yang sama dan saat itu mama sudah tidak lagi melakukan perlawanan kepadaku, sepertinya mama mulai pasrah, saat itu yang kulihat mama hanya mendesah-desah saja, sepertinya mama sudah mulai menikmati permainan yang kuberikan kepadanya.
Setelah beberapa saat aku mulai mengganti gaya, kali ini mama kuposisikan menungging, sedang aku berada tepat di belakang pantatnya, aku akan memulai “doggy style” dan tak berapa lama langsung aku menghujamkan kembali kontolku ke dalam vagina mama.
“Akhhh...ah....ah...emh....ukh...ahhh...Arrr..sudah Ar...ahh...mama...ahhh...ga tahan...akhh...auhh...”desah mama semakin kenikmatan. Aku semakin tersenyum puas melihat mama mulai menikmati genjotan kontolku dari belakang. Aku semakin mempercepat sodokanku ke vagina mama supaya desahan mama semakin liar, kedua tanganku tetap memegang pinggang mama sambil tetap dengan gaya doggy style. Tubuh aku dan mama saat itu sudah mandi dengan keringat, menambah suaana nikmat gairah aku dan mama. Setelah beberapa saat, aku kemudian melepaskan kontolku dari vagina mama, dan kali ini aku merangkul tubuh mama, dan mama memeluk tubuhku, akupun berdiri sambil menggendong mama, dan dengan posisi tersebut aku kembali mengarahkan kotolku ke dalam vagina mama, kali ini aku merasakan dengan gaya seperti ini jepitan di vagina mama lebih terasa di kontolku. Dan aku juga merasakan vagina mama semakin berkedut dengan kencang, bukan hanya kedutan vaginanya saja yang kencang, melainkan suara desahan mama juga semakin menjadi-jadi. Ini benar-benar menjadi sebuah fantasi seks yang luar biasa bagiku. Dengan gaya seperti itu, aku tidak sanggip intuk berlama-lama, karena gaya ini membutuhkan tenaga yang ekstra, karena selain menggenjt vagina mama. Akupun harus menopang tubuh mama, sehingga kali ini akupun kembali memindahkan medan percintaan kami ke ranjang. Kali ni aku posisikan mama ada di atasku, sedang aku di bawah, kembali aku mencari lubang vagina mama untuk kumasukkan, dan setelah kutemukan, bless...kontolku kembali masuk dengan lancar ke dalam vagina mama. Aku memegang kedua pinggang mama, dan dengan psisi mama duduk di atasku, kembali aku menggenjot vaginanya. Mama haya terpejam dan mendesah saja saat itu. Tanganku sudah tidak lagi memegang pinggang mama, melainkan meremas-remas kedua payudara kembarnya. Kedua tangan mama juga mulai memegang tanganku yang sedang meremas-remas kedua payudaranya.
“Ohhhh...Ar....emhhh...ah....Ar...Nikmat...uohhh...aa.rrrr...mama ga tahan ar....ahhh”desah mama.
“Oh mah, mama hebat banget di ranjang...terusa mah...nikmat...”sahutku sambil juga sedikit mendesah. Sekujur tubuh kami berdua benar-benar sudah basah dengan keringat, terutama tubuh mama, bahkan keringat mama ada yang sudah menetes di tubuhku.
Setelah beberapa saat, aku kembali merubah posisi, kali ini aku posisikan mama berada di bawahku, tidur terlentang sementara aku meregangkam kedua kaki mama, dan kembali mengarahkan kontolku ke dalam liang vagina mama, dan tanpa menunggu waktu yang lama aku langsung memasukkan konolu ke dalam vagina mama kembali.
“Ahh...ah...ah...emh...oh...oh my god...oh...yeah...ooohh”desah mama semakin binal, dan aku juga mempercepat genjotanku di dalam vagina mama. Kali ini seluruh tenagaku kukeluarkan untuk menggenjot vagina mama, dan sambil menggenjot kali ini aku menghisap kedua puting susu mama dengan sekuat tenaga dan tentu saja mama semakin berteriak keras.
“Oh yeah...mantap mah...mama benar-benar hebat...Arr sayang sama mama...oh...mama...mama...nikmat banget mah...tahan sebentar lagi ya mama sayang...”sahutku.
“Ah....ahh...Ar...mama...mama udah mulai ga kuat sayang...ar...ahhh...ah...ahhhhh...ar....ahhhhhhhhhhhhhhhh...”desah mamaku berteriak, sepertinya mama sudah mencapai puncak orgasmenya, dan tak lama dari mama orgasme, akupun juga tidak tahan lagi, dan...crottttt...crott....crott, spermaku menyembur dengan deras di dalam vagina mama. Dan kulihat mama kembali mulai menangis. Sepertinya mama mulai menyesal dengan aa yang sudah dilakukannya.
Kemudian karena kami berdua sudah kelelahan, aku dan mama pun langsung tertidur, aku memeluk tubuh mama. Sepertinya aku dan mama sudah main hampir mau 2 jam. Mamau benar-benar hebat, di usianya yang sudah tidak muda lagi masih mamapu bermain seks selama itu.
Keesokan paginya ketika aku terbangun, kulihat mama sudah bangun dan menangis di sisi ranjang. Akupun mencoba untuk menghampiri mama.
“Mah, maafin Ar ya, semalam Ar benar-benar khilaf´sahutku dengan nada penuh penyeasalan.
“Kamu tega sama mama Ar...kamu jahat sama mama...teganya kamu perkosa mama semalam”sahut mama dengan nada yang sedikit penuh kekesalan kepadaku.
“Maafin Ar mah, Ar bener-bener khilaf...Ar tau Ar sudah membuat mama kecewa, mama mau kan maafin Ar, please mah, Ar sayang sama mama”sahutku dengan nada penuh penyesalan. Dan kulihat mamaku hanya menangis saja setelah apa yang sudah terjadi semalam antara aku dan mama.
“Mah...Ar tau...mama pasti benci sekalai sama Arr...Ar Cuma pengen satu kata maaf dari mulut mama...mama masih mau kan maafin Ar? “sahutku.
“Sudah lah Ar...semua sudah terjadi...mama juga salah karena sudah membuat Ar bernafsu sama mama, anggap saja kemarin itu adalah hadiah valentine dari mama buat kamu, dan juga sekalian jadi hadiah valentine dari kamu buat mama, tapi ingat ya Arr, kejadian semalam biarlah haya jadi rahasia kita berdua, jangan sampai siapapun tahu ya Ar, apalagi papa mu” sahut mamaku.
“Iya mah, Arr janji, kejadian semalam hanya kita berdua saja yang tahu, kemarin malam adalah hadiah spesial valentine terindah yang pernah mama berikan buar Ar...Ar makin sayang sama mama, makasih ya mah” sahutku. Dan mamakupun kemudian menyandarkan kepalanya ke dadaku, akupun dengan penuh kasih sayang merangkul mama dan membelai rambut mama dengan tanganku. Kemudian kamipun segera beres-beres dan kemudian aku mengantar mama ke airport untuk pulang. Sepanjang perjalanan mama hanya diam dan tak megeluarkan sepatah katapun. Sepertinya mama masih teringat dengan kejadian semalam. Setibanya di airport akhirnya kamipun berpisah, dan sebelum berpisah aku memberanikan diri untuk mencium bibir mama, sebenernya aku sedikit takut kalau-kalau mama marah kembali, namun kulihat mama hanya diam saja, dan akhirnya pergi meninggalkanku menuju ke pesawat. Kenangan indah bersama mama tentunya pasti tidak akan kulupakan. Semenjak saat itu, hubunganku dengan mama semakin dekat saja. Aku sering sms-an dengan mama selma aku ada di Yogya, dan mama juga selalu membalas smsku dengan kata-kata yang mesra.
TAMAT