Pacarku ini mempunyai wajah tidak terlalu cantik.Tapi yang saya suka dari pacar saya ini adalah ukuran buah dadanya yang di atas rata- rata. Mungkin kutaksir ukuran buah dadanya yaitu 37B,gede banget kan?? Lina ini orangnya
lumayan gila sex. Tiap saya main kerumahnya, dia selalu memakai pakaian yang membuat pria menelan ludah.
Cerita ku bukan tentang “mainku” dengan Lina, tapi dengan mamahnya. Mamah pacarku bernama Nani. Bu Nani (begitulah ku panggil) beliau. Bu Nani mempunyai wajah yang biasa-biasa saja sama seperti anaknya tetapi mempunyai tubuh yang cukup sexy. Tiap saya main kerumahnya, Bu Nani selalu memakai daster “you can see”. Biasa lah namnya juga Ibu- ibu kampung. Kebayang dong pembaca sekalian??. Ukuran payudara Bu Nani bisa dibilang rata-rata, tidak terlalu besar dan kecil.
Sering saya dapati beliau ketika habis mandi hanya mengenakan handuk yang kecil. Ku lihat tetek bagian atasanya yang seakan akan menyuruhku untuk ku sedot hehehehe….Kejadian ini saya alami pada tanggal 13 Februari lalu, pada waktu itu saya main kerumah pacarku. Pada waktu itu jam menunjukan pukul 11.00 ku ketuk pintu dan ternyata yang membuka pacar saya Lina. Pada waktu itu dia memakai tengtop warna hitam dan keliatannya dia tidak memakai BH karena jelas sekali kulihat putting susu pacarku ini
“Hai sayang” sapaku
“Hai juga say” jawabnya,
“ehem bajunya bikin anuku ngaceng” godaku. Lalu ku pegang susu pacarku dan ternyata benar dia tidak memakai BH.
“uuugggghhhh…” lenguhnya. “Duduk dulu say” “iya” jawabku
Dia pergi ke dapur untuk membawa air, ketika saya sedang duduk menunggu pacarku tiba- tiba Bu Nani masuk kerumah dan menyapaku
“eh, ada nak Sefta” sapanya, aku hanya tersenyum dan bersalaman dengannya.
Dan harus pembaca tau, Bu Nani hanya memakai daster tanpa lengan. Bisa kulihat keteknya yang berbulu sedikit dan teteknya yang memakai BH warna pink.
“Dari mana bu” tanyaku, “oh ini ibu habis dari warung beli keperluan mandi” jawabnya.
Ketika kami ngobrol, pacarku Lina datang membawa segelas air.
“Eh mamah, mana sabunnya, aku mau mandi” Tanya Lina.
Lalu bu Nani memberikan sabun tersebut ke pacarku.
“Say, aku mandi dulu ya” kata Lina. Aku cuma mengangguk dan Lina berlalu ke kamar mandi.
Aku agak jengkel karena pacarku mandinya suka lama.
“Ibu mau nyuci piring dulu ya nak Sefta,kalau mau nonton tv tinggal nyalain sendiri aja atau nak sefta mau ikut liat Ibu nyuci piring?? ” kata Bu Nani sambil bercanda,
“Iya bu” jawabku. Kunyalakan tv lalu ku nonton acara FTV.
Sedang asyik- asyiknya nonton tiba- tiba hp Bu nani di meja bordering. Kulihat siapa yang menghubungi, “ELIN” begitu nama yang ada di hp tersebut. Lalu ku bawa hp itu ke tempat cuci piring dan ku kasihkan ke Bu nani.
“Bu, ini ada telepon”,
“waduh dari siapa?” Tanya Bu Nani basa basi.
Ketika dia menelepon, kulihat daster bu Nani tersingkap sampai paha. Deg deg jantungku berdetak. Putih bener paha mamah pacarku ini, ingin rasanya ku elus dan ku cium paha yang putih itu. Ketika ku melamun, Bu Nani membuyarkan lamunanku sambil tersenyum dan berkata
“hayooo liatin apa nak Sefta”,
“hehehehe, engga bu” jawabku.
“Siapa yang menelepon bu?” tanyaku.
“Oh itu kakak ibu. Dia nyuruh bawa Tup****re pesenan Ibu” jawabnya.
Ketika kami sedang ngobrol, pacarku Lina keluar dari WC. Dia hanya memakai handuk sampai paha. Susunya yang besar seakan akan mau loncat dari dalam handuk tersebut. Dia hanya tersenyum karena sudah tau apa yang aku bayangkan.
Aku kembali lagi ke ruang tv. Tidak lama kemudian Bu nani datang dan langsung masuk ke kamar Lina. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi nampaknya Lina tidak senang dengan apa yang disuruh oleh mamahnya. Lalu mereka berdua keluar dari kamar.
“Say, aku mau ke rumah Tante Elin dulu ya, mau ngambil pesenan barang mamah” omongnya.
“Mau aku antar?” jawabku.
“Gak usah, aku sendiri aja, lagian deket ko cuma 15 menitan”. Lalu Lina pergi dengan memakai motorku.
Aku kembali termenung menonton tv. Tuk,tuk,tuk ternyata hujan mulai turun lama kelamaan hujan deras pun datang.
“wah hujan,bagaimana ini cucian ibu gk akan bisa di jemur”, lalu aku hanya tersenyum.
“Ibu mau mandi dulu ya nak Sefta”,
“iya bu” jawabku. Sekitar 10 menit kemudian Bu nani keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk dengan lilitan daster di bagian atasnya.
Ketika dia mau ke kamar, ada telepon dari Lina yang memberitahu bahwa dia lagi di rumah tantenya sambil nunggu hujan. Aku melihat Bu nani nelepon dengan mia sambil melongo. Lagi- lagi dia membuyarkan lamunanku.
“hayo lagi- lagi liatin ibu,masa kamu terangsang liat wanita tua gini” katanya,
“ah engga bu, meskipun ibu sudah tua tapi tubuh ibu masih bagus kok” rayuku.
Mendapat jawabanku bu nani jadi salah tingkah dan dia langsung masuk kamar. Tiba- tiba
“nak Sefta, tolong ibu” lalu aku masuk ke kamar sambil deg degan jantungku ini.
WOW ternya dia sedang membelakangiku dengan hanya memakai celana dalam warna hitam dan BH warna hitam. Tetapi BH tersebut belum di kenakan sepenuhnya.
“Tolong apa bu”, “ini tolong kaitkan tali BH ibu”. Lalu aku kaitkan tali Bh itu dengan kontolku yang sudah ngaceng.
Dia masih membelakangiku,dan ketika aku sedang mengaitkan tali BH tersebut, tak sengaja kontolku kena ke pantatnya.
“Ih dede nak Sefta nakal”, “Habis ibu menggoda sich” jawabku
Aku beranikan mengesek- gesekan tanganku ke bagian sisi payudara bu nani, ku dengar nafasnya makin tak teratur dan agak berat.
“oohh nak sefta” lenguhnya. Lalu dia membalikan badan dan menariku ku atas kasur.
Aku langsung ciumi bibir Bu nani
“ooohhh eegghhhh, enak nak sefta teruuusss”. Aku buka kembali kaitan BH bu nani dan ku lempar BH tersebut entah kemana.
Hujan diluar masih tetap deras dan membuat nafsu aku dan bu nani tambah hebat. Ku angkat tangan bu nani ke atas dan kujilati keteknya yang berbulu sedikit
“ooohhh terusssss terussss enak sayang enaaakkk”. Jilatanku di ketek bu Nani pindah ke susunya yang indah terus turun dan akhirnya ke vaginanya.
Wangi vagina Bu nani sangat enak, aku jilati memeknya.
“oh nak sefta jilat memek ibu jlat sayang yang kencang” teriaknya.
Aku jilat terus memeknya sambil ku cari itinya. Dan ketika aku sedot itilnya dia berteriak hebat dan membuatku takut kalau terdengar oleh tetangga
“iiitiiiiillllkuuuuuuuu oh itilkuuu enak sekali” Susunya membusung dan kurasakan air maninya muncrat.Ya, dia orgasme.
Bu nani tersenyum melihatku yang sedang memandangi tubuhnya sambil aku membuka semua pakaianku, Dia terbelangak ketika melihat kontolku yang besar. Harus ku akui aku bangga mempunyai kontol yang panjangnya 18 cm dan diameter sekitar 4 cm. Ini juga yang membuat Lina tergila- gila padaku.
“Gede banget kontol kamu sayang”. Lalu dia menarik kontolku dan menarik tubuhku ke atas kasur.
“Aku sepong ya sayang kontolmu” aku tidak menjawab dan dia langsung memasukan kontolku ke mulutnya.
Rasanya beda sekali ketika disepong oleh Lina. Tanganku tak tinggal diam, aku raih susunya dan ku mainkan putingnya, hal ini membuat dia menjadi belangsatan.
“Bu aku entot ibu sekarang ya” “iya sayang” jawabnya.
Aku lebarkan kakinya lalu ku masukan kontolku ke memeknya. Dia melenguh
“ooohhhh sayang kontolmu enak sekali, entotin aku cepet sayang” kata- kata kasar keluar dari mulutnya mungkin karena sedang enak.
Dan ketika kontolku masuk, kembali dia berteriak
“memek kuuuuuu enaaaaakkkk ooohhhh”Lalu aku genjot pinggangku, setelah menggenjotnya 15 menit, dia nampaknya akan orgasme
“terus sayang teruussss,aku mau muncrat” dan dia mencengkram punggunku hingga rasanya perih punggungku.
Dia orgasme yang kedua.
”Tunggu dulu sayang, biarkan aku bernafas dulu, nanti kamu boleh entot aku lagi” aku hanya tersenyum.
Setelah itu aku suruh dia menyepong kontolku.
“Bu isep kontolku lagi dong”,
“iya sayang, sini”. Lalu dia menyepong kontolku selama 5 menit.
Setelah itu aku balikan badan Bu Nani dan kusuruh nungging. Ya aku ingin
“doggy style”. Dengan posisi ini aku bisa melihat anus bu nani yang sudah bolong,dan ketika aku melihat anus bu Nani dia berkata
“pantatku sudah bolong oleh papahnya Lina sayang, ayo masukin kontolmu”
“aku ingin masukin ke anusmu ya Bu”,
“iya, tapi ludahin dulu anusku ya sayang”. Lalu aku jongkok dan menjilati anus Bu nani sambil ku korek-korek liang memeknya.
“eeeggghhhh enaak sayang terusss”. Setelah ku ludahi anus Bu Nani aku arahkan kontolku ke arah anus bu Nani.
Dan luar biasa, sensasinya jauh lebih enak daripada ngenton memeknya
“oooohhhhh enak sekali anusmu bu” erangku, lalu ku ayunkan pinggulnya dan tanganku tidak tinggal diam, kuraih susunya dan kuremas- remas.
“Terus syang terus entot anus ibu”. Kulihat dia memainkan itilnya sendiri.
20 menit kemudian kusudahi posisi ini dan ku angkat tubuh Bu nani. Ku entot Bu nani dengan posisi berdiri.
“sayang, tubuhmu kuat sekali, enak sekali di entot sama kamu” pujinya.
Ku arahkan kontolku ke memeknya dan Bleessssssss….lalu ku entot Bu Nani sambil berdiri,
“ah uh ah uh” erangku. 10 Menit kemudian dia menggoyangkan pantatnya sendiri dan membuat kontolku kelonjotan.
“Bu aku mau muncrat ah ah”,
“bareng sama ibu sayang” ayo buuu ayooo ah ah ahhhhhhh”,
“iya sayang,ah itillkkkkuuuuuuuu” dan crot crot crot kami berdua muncrat berbarengan.
Aku dan Bu nani terkulai lemas. Di luar, hujan masih besar, lalu Bu nani pergi ke wc dan ku ikuti. Di wc, kami saling menyabuni.
“sedot itilku sekali lagi sayang” tanpa ampun aku sedot lagi memek san itilnya sampai dia terkulai lemas.
Kami pun memakai baju dan menonton tv sambil kuremas susunya di luar daster yang seksi itu. Sungguh pengalaman yang sangat hot bagiku. Sampai sekarang aku lebih sering ngentot sama Bu Nani daripada sama pacarku Lina.